Tegalega

Label:

Lapangan Tegalega..

Lapangan Tegalega, sebuah lapangan yang di dalamnya terdapat berbagai macam kegiatan. Dari mulai olahraga sampai berdagang. Agak aneh juga memang di daerah bandung ini, di setiap tempat pusat olahraga, banyak orang yang jualan disekitarnya. Mungkin, dikarenakan pusat olahraga, maka secara otomatis akan banyak orang yang berkunjung ke sana, makanya pedagang-pedagang ini aji mumpung (bukan aji sedot. red) untuk berjualan. Akan tetapi, hal ini tak bisa disalahkan juga, tak sedikit juga orang-orang yang datang pada tempat ini bukan dengan niatan untuk olahraga, tapi memang untuk membeli/menkonsumsi sesuatu. Ya, benar, masyarakat indonesia sudah menganut paham konsumerisme sekarang. (mending meuli daripada nyieun)
DSCN2597
Semenjak adanya KAA tahun , kawasan ini menjadi agak rapi, dibanding sebelum-sebelumnya. tau sendiri kan sebelum-sebelumnya tagalega gituh. terkenal sebagai tempat ‘gitu-gituan’, apaan yah.. yah orang bandung pasti tau. Umumnya orang yang berolahraga di sana adalah orang yang sudah berumur, kebanyakan kakek-nenek, yaah mirip-mirip dengan sabuga ternyata. Lalu, yang muda-mudanya pada kemana yaah?
Hari sabtu yang muda emang lebih banyak tapi tetep aja kalah kuantitas ama aki-aki nini-nini. Giliran hari minggu, baru yang mudanya pada numplek di Tegalega. Tapi kegiatan utamanya bukan olah ‘raga’ tapi olah ‘mata’ ama be’gaya. Kalo dipikir-pikir lagi, orang muda ini emang aneh ya…. Kalo saya liat di teve, mereka yang (boleh dibilang) paling lantang demo ini demo itu, bentar-bentar protes ini protes itu, dibilangnya pemerintah kurang begini kurang begitu, koq ada fasilitas dari pemerintah bukannya dimanfaatkan sebaik-baiknya? -angelus-red.
Tugu-Obor-Lap-Tegalega
Sebuah Monumen/Tugu Bandung Lautan Api berada di dalamnya. Tugu yang merupakan simbol perjuangan dan kerelaan para penduduk yang mengungsi keluar Bandung pada 24 Maret 1946. Peristiwa “Bandung Lautan Api” merupakan suatu rangkaian peristiwa sejarah yang terjadi pada tanggal 24 Maret 1946, dalam waktu tujuh jam sekitar 200.000 penduduk Bandung mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka lalu meninggalkan kota menuju pegunungan di selatan kota Bandung, dan beberapa tahun kemudian lagu “Halo-halo Bandung” ditulis untuk melambangkan emosi mereka, seiring janji akan kembali ke kota tercinta yang telah menjadi Lautan Api. (bandungheritage.org). Sayangnya gak semua yang tahu (dan pasti banyak banget yang gak tahu), bahwa jejak peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) juga diabadikan dalam 10 stilasi yang tersebar di 10 lokasi. Stilasi ini berupa monumen mini karena hanya berukuran tinggi sekitar 1,5m. Adapun cerita lengkap mengenai kesepuluh stilasi bisa anda baca di sini .
stilasi
Sore menjelang malam hari, kawasan disekitar tegalega tepatnya daerah otista dan astana anyar, para pedagang kembali menjajakan dagangannya. Dari mulai pedagang buah sampai ke pedagang sepatu, semuanya ada. Sepatu-sepatu disini tak kalah dengan yang ada di toko-toko ataupun mal-mal. Kalo dilihat sepintas dari sisi luar sih hampir mirip, tak ada yang beda, tapi tak jarang koq ada pula yang memang asli.
DSC06605
hmmh.. berbelanja di tegalega biasakan tawar menawar, biasanya tawar setengah harga dulu, lalu nego. Kalau negonya macet dan harga nggak bisa turun lagi, ya beli aja kalo emang barang nya bagus. Sudah murah ini juga, kan?
Adapun kata-kata dari pedagang yang selalu diingat penulis ketika berbelanja sepatu di sana dina rugina ge gayaaa” . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
bandung © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter