GASIBU

Label:


Gasibu di Hari Minggu

Gasibu di hari Minggu pagi memang tak akan pernah sepi. Gasibu di hari Minggu pagi selalu jadi tujuan rekreasi penuh sensasi. Untuk mencari sarapan pagi ataupun sekedar mengajak jalan-jalan anak istri. Gasibu di hari Minggu pagi, sepertinya akan selalu ramai hingga nanti
Ada pemandangan yang berbeda bila Anda datang ke lapangan Gasibu pada hari Minggu pagi. Tanah lapang yang tepat berada di seberang Gedung Sate ini (diantara Jl. Diponegoro dan Jl.Surapati) selalu berubah menjadi lautan manusia pada setiap hari Minggu pagi atau hari libur. Padahal di hari biasa, kondisi Gasibu dan sekitarnya biasa-biasa saja, paling hanya dilewati oleh para pengendara motor maupun mobil. Bagian tanah lapangnya pun cenderung kosong melompong, kecuali memang ada kegiatan upacara atau aktivitas olahraga para PNS di lingkungan Gedung Sate pada hari Jum’at.

gasibu1 - courtessy of  indra kh
Badan jalan di depan lapangan Gasibu yang tergusur oleh para pedagang kaki lima setiap hari Minggu pagi (indra kh)
Namun kondisi Gasibu di hari Minggu bisa berubah drastis. Salah satu areal terbuka yang masih tersisa di kota kembang ini seakan menjadi pusat keramaian warga Bandung di pusat kota. Ribuan warga kota seakan tumplek blek mendatanginya. Diantara mereka ada yang berniat berolahraga (semisal aerobik atau lari pagi), ada juga yang berniat sekedar mencari menu sarapan pagi atau jalan-jalan saja. Bahkan bila saya amati kebanyakan orang yang datang ke tempat tersebut hanya ingin berbelanja di pasar dadakan ini. Pasalnya banyak barang-barang di tempat ini yang dipasarkan dalam harga miring dan bersaing. Saat ini para pedagang kaki lima yang berjualan di tempat tersebut tak hanya terkonsentrasi di sekitar lapangan Gasibu saja, bahkan sudah melebar hingga ke Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di sekitar Jl. Dipatiukur.
gasibu2 - courtessy of indra kh
Pusat keramaian yang meluas hingga Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat – sebelah utara lapangan Gasibu (indra kh)
Tak cuma kalangan menengah ke bawah yang mendatangi Gasibu di hari Minggu pagi. Kalangan atas berkantong tebal dan bermobil mewah pun tidak pernah sungkan untuk berjalan-jalan dan bahkan berbelanja di tempat ini. Warga kota yang datang tak hanya didominasi anak muda atau ABG. Orang tua, pria-wanita, anak-anak bahkan kakek nenek pun berbaur di Gasibu pada Minggu pagi.
gasibu3 - courtessy of indra kh
Pemandangan pasar kaget sekitar Gasibu yang dipadati penjual dan pembeli (indra kh)
Gasibu di hari Minggu pagi seakan berubah menjadi lokasi belanja one stop shopping. Para pengunjung tempat ini tinggal memilih barang-barang maupun makanan yang mereka inginkan. Dari mulai pakaian, alat rumah tangga, aneka assesoris, hingga janji manis penawaran cicilan motor dari para dealer ada di sini. Untuk makanan, di Gasibu tersedia beraneka macam dan rasa. Dari mulai menu sarapan seperti kupat tahu, nasi kuning, lontong kari, lalu makanan modern seperti zupa-zupa hingga makanan tradisional seperti serabi ada di sini.
gasibukosong - courtessy of indra kh
Pemandangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada hari biasa (indra kh)
Sedikit merunut ke belakang tentang sejarah lokasi ini. Sumbernya saya ambil dari berbagai tulisan di media. Salah satunya bersumber dari tulisan seorang warga masyarakat (tinggal di Taman Sari) bernama Bapak Ruchiyat yang dimuat HU. Pikiran Rakyat pada 19 Juni 2005 lalu. Menurutnya, sekira tahun 1953 berdiri sebuah lapangan sepak bola yang berlokasi di Jalan Badaksinga. Di sana sering diselenggarakan pertandingan antar persatuan sepak bola (PS) yang ada waktu itu bola yang digunakan masih sangat sederhana (menggunakan pentil dan digosok pakai lilin).
Berhubung lokasi lapangan tersebut akan dibangun proyek air bersih dengan nama HBM (sekarang PDAM), para pengurus PS berembuk dan meminta izin kepada pemerintah untuk memakai lokasi di depan Gedung Sate, yang pada saat itu masih berupa semak belukar. Setelah mendapat izin dari pemerintah, para pencinta sepak bola waktu itu melakukan kerja bakti untuk membangun lapangan sepak bola tersebut, dan pada tahun 1955 lapangan sepak bola yang sangat sederhana terbentuk dan diberi nama Gasibu (Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara). Inilah sebenarnya yang menjadi cikal bakal awal munculnya nama Gasibu.
Jadi bila saat ini ada yang menamakan atau menulis Gasibu dengan nama atau sebutan lain, semacam : Gazeebo, Gazibu, maupun nama lain yang menjadi merubah nama asli maupun artinya, tentu sangat disayangkan. Karena hal tersebut tidak sesuai dengan sejarah tempat ini. Intinya, Gasibu bukan Gazeebo, Gasibu bukan Gazibu, Gasibu tetaplah Gasibu (Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara).
gasibu - courtessy of indra kh
Pilih-pilih pilih pilih, acak corak ! Hiruk pikuk Gasibu di Minggu pagi (indra kh)
Gasibu di hari Minggu pagi memang tak akan pernah sepi. Gasibu di hari Minggu pagi selalu jadi tujuan rekreasi penuh sensasi. Untuk mencari sarapan pagi ataupun mengajak jalan-jalan anak istri dan famili. Gasibu di hari Minggu pagi, sepertinya akan selalu ramai hingga nanti.

About these ads

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
bandung © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter